Jumat, 14 Oktober 2016

Amalan Yaumiyah Wanita Haidh di Bulan Ramadhan



Assalamualaikum  Ya Ukhti.............Ya Ukhti............. ^_^

Saudaraku muslimah! Alhamdulillah, tahun ini, kita dan Ramadhan kembali berjumpa. Perjumpaan yang membuncahkan rasa bahagia. Bahagia dengan keberkahan yang terpendam dalam Ramadhan. Bahagia dengan bermacam pahala dan ampunan Allah Ta’ala yang akan diberikan kepada hamba-Nya yang mampu menjadikan puasa Ramadhan sebagai pembersih dosa, energi pembangkit pahala, dan perisai dari jilatan api neraka. Rasulullah n bersabda :
“Puasa merupakan perisai yang digunakan seorang hamba untuk membentengi diri dari neraka.” (HR. Ahmad)
kali ini kita akan mengupas *kayak mangga* tuntas bagaimana sih seorang muslimah menghadapi Ramadhan dalam keadaan haidh? Pasti pada bingung kan, Ramadhan kan bulan kita untuk  panen pahala. Lalu yang lagi diberi istirahat sama Allah, harus ngapain donk? Masa Cuma duduk diam sambil mengkhayal bakal dapet panenan tanpa berusaha? Gak mungkin kan?
Saatnya kita untuk menerima ikhlas keadaan setiap wanita, karena wanita begitu istimewa. Allah telah memberikan keistimewaan kepada wanita melebihi lelaki. Bukankah seorang lelaki harus lebih hormat 3 kali kepada ibu daripada bapak? Bukankah seorang ibu adalah wanita? Nah, gimana nih caranya walaupun haidh masih bisa panen pahala berlipat ganda? Yuk, intip tips-tips berikut.........J
Beberapa tips yang sahabat muslimah lakukan untuk tetap meraup keutamaan bulan Ramadhan, di antaranya:
1.Tetap bangun di dini hari, layaknya orang sahur seperti biasa.
Jangan salah lho, membantu anggota keluarga dalam mempersiapkan makan sahur, adalah sebuah amal kebaikan. Disamping itu, kita juga bisa tetap panjatkan doa di waktu-waktu makbul, termasuk saat sahur (sebajb masih masuk 1/3 malam). Meskipun tidak shaum, tidak ada salahnya bila kita turut makan sahur, anggap saja sarapan di awal waktu.
Rasulullah Saw. bersabda, “Makan sahurlah kalian. Sesungguhnya pada makan sahur tersebut terdapat keberkahan.” (H.R. Bukhari dan Muslim)
2.Senantiasa menjawab adzan dan memanjatkan doa di waktu antara usai adzan dan sebelum iqomah.
“Tidak akan ditolak doa antara adzan dan iqamah.” (H.R. Abu Dawaud, At-Tirmidzi)
3.Memperbanyak istighfar dan shodaqoh
Rasulullah Saw. bersabda, “Sesungguhnya sedekah yang paling utama adalah sedekah di bulan Ramadhan.” (H.R. Tirmidzi)
Memperbanyak istighfar dan shodaqoh juga harus kalian lakukan lho. Karena istighfar dan shodaqoh yang dilakukan di bulan penuh rahmat ini mendatangkan pahala berlipat ganda.
Shodaqoh tidak harus berwujud uang juga lho. Shodaqoh juga berwujud lain, misalnya saja dengan senyuman. Jangan salah, senyum juga shodaqoh yang paling mudah namun pahalanya Masya Allah, tiada terkira. So, sudah berapa senyuman yang kau berikan untuk saudaramu hari ini?
4.Perbanyak dzikir,berdo’a dan wirid (termasuk bershalawat)
Masih ingat kan tentang waktu-waktu yang mustajab untuk berdo’a? Nah, salah satunya di bulan Ramadhan. Bagi para muslimah yang masih diberi keringanan oleh Allah untuk sejenak istirahat dari aktivitas ibadah kepadaNya, masih boleh kok kalau berdzikir dan berdo’a. Lalu, muncul pertanyaan, dzikir dan do’a yang bagaimana? Bukankah banyak dzikir dan do’a yang diadopsi dari Al-Qur’an?
Betul sekali, meskipun wanita haidh tidak diperbolehkan sholat atau membaca Al-Qur’an, tapi Rasulullah menganjurkan wanita untuk memperbanyak do’a dan dzikir agar terhindar dari godaan syetan yang terkutuk.
Ada dari kita yang meyakini bahwa membaca Al-Quran saat haid adalah diperbolehkan. Jadi, bagi yang mengambil keyakinan ini, tetaplah bertilawah. Bila yang meyakini pendapat lain (tidak memperbolehkan tilawah saat haid), maka kita lakukan saja murajaah, membaca terjemah, atau mendengarkan murotal. Tetap berdzikir al-matsurat, tetap memanjatkan doa, membaca tasbih-tahmid-takbir, bershalawat serta memperbanyak istighfar.

5. Menuntut ilmu.
Menuntut ilmu hukumnya wajib bagi setiap muslim muslimah, bahkan sangat dianjurkan oleh Baginda Nabi Rasulillah SAW. Menuntut ilmu bagi wanita haidh di bulan Ramadhan dapat dilakukan dengan cara mengunjungi majelis-majelis ilmu, karena dalamsuatu majelis ilmu akan hadir para malaikat-malaikat yang mendo’akan orang-orang yang hadir dalam majelis ilmu tersebut. Membaca buku-buku bermanfaat, mendatangi taklim, majelis ilmu atau sekadar mendengarkan ceramah dari berbagai media. Naah thu...membaca buku juga termasuk kriteria menuntut ilmu lho.
Salah satu kriteria wanita sholihah adalah selalu bersemangat dalam menuntut ilmu, semangat dalam mengamalkan ilmunya dan semangat mengajak orang lain untuk mengajarkan ilmunya, dengan demikian di bulan Ramadhan yang berlipat pahala ini tidak terhalang karena tidak berpuasa, sepantasnya menyibukkan diri meluangkan waktu untuk bersemangat menuntut ilmu yang manfaat di dunia hingga akhirat.
6.Memberi makan orang yang berbuka puasa. 
Menyediakan makanan untuk orang berpuasa berpotensi mendatangkan pahala sama dengan orang yang berpuasaf tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa tersebut.
Dalam sebuah hadits diceritakan bahwasannya “Rasulullah SAW bersabda : Barang siapa yang memberi hidangan untuk berbuka bagi orang-orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tanpa dikurangi sedikitpun” (HR. Bukhari Muslim).
Nah, begitu sayangnya Allah pada kita kan? Walaupun tidak ikut merasakan lapar dan dahaga, namun tetap berpahala sama seperti orang yang berpuasa tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa tersebut. Subhanallah.
7.Tetap melatih kebersihan hati, dan menjaga ahlak baik.
Rasulullah Saw. bersabda, “Bertakwalah di manapun kalian berada dan berbuatlah kebaikan, niscaya kebaikan tersebut akan menghapus keburukan; perlakukanlah orang-orang dengan ahlak baik.” (H.R Ahmad)

8.  Mengingatkan saudarauntuk beramar ma’ruf nahi munkar
Hanya mengingatkan saudara untuk beramar ma’ruf nahi munkar pun, kita dapet pahala lho muslimah. Jadi, yuk muslimah-muslimah yang masih rehat, jangan hanya duduk diam melihat saudaranya yang sudah ada adzan masih nongkrong di depan TV, sekali-kali tegur donk, masa mau ketemu sang Kekasih masih ogah-ogahan? Gak banget kan? Ayo, berlomba-lomba menuju kebaikan dan taqwa. Fastabiqul Khoirot.
Demikian beberapa hal yang bisa seorang wanita lakukan jika mendapatkan siklus haid di bulan Ramadhan. Ingat, jangan pernah bersedih, bersungut-sungut, menyesali diri, dan sebagainya. Sebab semua terjadi berdasarkan kehendak Allah. Toh, jika sedang tidak suci bukan berarti hilang kesempatan meraih keutamaan bulan Ramadhan. Allah itu Maha Adil, Maha Melihat, Maha Pengasih-Penyayang, sekaligus Maha Pemberi Perhitungan. Jangan pernah berburuk sangka padaNya, karhgena Allah berdasarkan prasangka hambaNya dan Allah lebih mengetahui segala yang terbaik bagi kita.
Nah, itu dia amalan-amalan yang bisa muslimah lakukan saat dirinya tengah mengambil masa cuti yang rutin diberikan oleh Allah. Jadilah muslimah yang tangguh yang mampu menghadapi tempaan badai kehidupan, tetaplah menjadi muslimah yang ridha dan ikhlas akan segala keterbatasan yang dimiliki. Hanya satu kata yang bisa saya ungkapkan. Bahwa wanita itu HEBAT.